tanpa lelah berjuang, terus bergerak, tanpa sentimen pergerakan..
debu jalanan sudah akrab dengan wajah berminyak kita..teriakan-teriakan hati, murni tanpa kepentingan slogan terus kita suarakan..
berdiri atas kaki sendiri.. bergumul dengan keringat dan darah pejuang lain..
pena menjadi senjata mu.. tuliskan kegelisahan untuk kebenaran..
diri mu.. bukan lagi milikmu..
dirimu telah kokoh dimiliki rel perjuangan..
sebenarnya lelah, frustasi, titik sangat jenuh.. jelas! ingin meledak dan menghancurkan sesuatu, bahkan tak segan untuk membunuh..
entah.. berapa lama lagi sebenarnya akan bertahan seperti ini...
tentang posisi yang semua orang tak mau memikulnya, bahkan untuk meliriknya saja sudah dibuat muntah, BEBAN! SOK IDEALIS! katanya..
dan mereka heran bertanya.. kenapa masih saja kau berkutat di situ? tak dapat duit! Masa muda dikemanakan?
namun..
siapa yang dapat menahan...
rontaan hati anak manusia yang sudah terkoyak dan terpatri untuk perubahan..
panggilan nurani..
atas kesadaran tertinggi..
sadar ada yang harus diperbaiki...
sadar apa tujuan hidup ini..
sadar sepenuhnya...
sebagai manusia ciptaan Illahi...
TERUS BERJUANG SAHABATKU!
LAWAN!
SELALU ADA KAWAN PERJUANGAN YANG MENDOAKANMU DI SAAT KAU LELAH!
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!
Depok, 10 desember 2009
(termaktub pula dalam antalogi sajak 'sejuk', koleksi pribadi M.Maula.N.A)
Post a Comment