Hei wanita.. apa yang kau pikirkan dengan celana-celana pendek mu? memamerkan paha-paha mulus kalian, lalat hijau pun tak berani mendekat, sungguh silau. Apakah kau tahu, kami kaum pria saat ini tak bisa membedakan syukur dan sabar. Syukur telah bergeser beberapa senti hakikatnya. Sabar telah berubah beberapa derajat esensinya. Kami bersabar.. untuk terus menunggu paha mulus mu. Kami bersyukur.. akhirnya dapat melihatnya. Syukur dan sabar itu ajaran agama kan? kami sudah melaksanakannya. Kau tahu? kalian telah merubah definisi sabar dan syukur yang sedari kecil sudah diajarkan guru agamu ku.
Friday, June 25, 2010
Monday, June 21, 2010
ADA YANG TIADA
Jika semua hal tak ada bagaimana? kesadaran pun tak ada.. entah apa itu.. warnanya putih kah? atau hitamkah? atau apa? sesuatu yang benar-benar tidak ada.. keabadian pun tak ada.. adakah sesuatu yang ada saat semua hal tak ada?
Dan.. lucunya.. sekarang kita ada.. darimana kita ada? sesuatu yg tidak ada? kesadaran seperti ini muncul saat kita ada? namun saat semua hal tak ada, kesadaran seperti apakah yang ada? atau.. adakah kesadaran?
Lalu.. siapa yg menciptakan 'ada' ini? jika kebetulan.. kenapa harus 'diadakan'? kalau 'sesuatu yang semuanya tak ada' itu sebenarnya bisa saja 'ada' jika dipikirkan dengan kesadaran saat kita ada, tapi itu terpikirkan karena memang kita ya sekarang telah 'ada'.. bagaimana jika belum 'ada'... apakah terpikirkan?...
Apakah hanya kebetulan peng-ada-an ini? dari sesuatu yang tak ada sesuatu pun? jika tak ada sesuatu pun.. jelas semua ini tak akan ada.. karena kebetulan pun tidak ada, karena tidak terjadi suatu kebetulan..
Ada- atau tdk ada?
Ada-ada saja...
*Sesuatu yang kutulis dalam alam bawah sadar ku.. saat itu, saat aku mempertanyakan Tuhan kepada para atheis, yang saat itu status ku akan menjadi alumni mereka.. dan alhamdulillah sekarang aku sudah menjadi alumni dan mendapatkan gelarnya ^_^, gelar yang sudah kupastikan kebenarannya dengan resiko yang telah kutanggung sendiri sebelumnya.. gelar itu adalah : Islam..
Cintailah Makhluk Kecil di sana
Cinta. Sesuatu yang tak pernah habis bercerita. Ia selalu dipuja, dimanapun levelnya. Entah si miskin dan si kaya, cinta tetap ada, menjadi bagian dari mereka. Cinta, jalan menuju Tuhan juga jalan menuju setan. Tanpa cinta, katanya hidup hambar, bagai sayur tanpa garam, bagai makan di warteg lupa bawa dompet. Cinta itu tak akan pernah menerima, ia hanya ingin memberi. Berbeda lagi dengan cinta monyet, masih jadi monyet saat dulu mencintai monyet lain hehe.
Tuesday, June 1, 2010
Apa hanya Air mata dan doaku untuk mu Palestina???
Sudah…aku sudah rapuh..tubuhku meronta, tulangku meminta keluar dari jasadku. Jiwaku tertahan, debu mulai menempel di pipi berminyakku..nafas tersengal nampak hendak memukul hatiku. Tulangku meronta sekali lagi, ia meminta keluar dari tubuhku…debu-debu mulai lagi menempel dengan keras di pipiku..aku masih diam di sini. Masih berdiam. Dan diam. Aku tak bisa kesana, aku tak bisa berbuat senyata mereka..berjuang ke tanah palestina..Tulangku mengoyak-ngoyak jasadku, lebih keras..sakit sekali..debu mengingatkan padaku..”Kaukah saudara muslimnya?. Tak pantas…”. Allahuakbar, apakah aku pantas disebut saudara mereka..? Apakah pantas..? sebagai saudara dengan yang ada disana, saudaraku yang sedang dibantai..nun jauh di palestina, di jalur GAZA..
___________________________________________________________________________
KEMANA KAKAK-KAKAK MUSLIM KAMI???
KEMANA SAUDARA MUSLIM KU??? KEMANAKAH???
KEPALA ADIK BERDARAH KAK….
KEPALAKU SAKIT SEKALI KAK…
TOLONGLAH AKU KAK…TOLONGLAH AKU KAK…
___________________________________________________________________________
KEMANA KAKAK-KAKAK MUSLIM KAMI???
KEMANA SAUDARA MUSLIM KU??? KEMANAKAH???
KEPALA ADIK BERDARAH KAK….
KEPALAKU SAKIT SEKALI KAK…
TOLONGLAH AKU KAK…TOLONGLAH AKU KAK…
Subscribe to:
Posts (Atom)