Monday, September 6, 2010

Mimpi.. Gandenglah tanganku..

Dari kecil, saya sangatlah senang dengan hal-hal yang berbau kreatif, desain-mendesain, corat-mencoret, lukis-melukis, komik-mengomik. Beberapa penghargaan sudah saya sabet lewat kemampuan ini (tsaelah). Tidak dapat dipungkiri, isi dari buku tulis maupun buku pelajaran saya 100% isinya oret-oretan nggak jelas saya, entah gambar orang ditusuk-tusuk, gambar vampir, gambar orang berkepala tong sampah, nenek-nenek lagi ditendang, ninja yang sedang melakukan aktraksi, dan ribuan orat-oret yang nggak bisa disebutkan satu persatu.

Corat-coret

Bahkan, wajah adik saya yang lagi tidur saya corat-coret pula, dan parahnya pake spidol permanen, kasian.. ngilanginnya waktu itu pake minyak tanah (gantinya tinner hehee). Itu waktu kecil, kalau sekarang.. waktu adik saya sudah besar malah saya warnai mukanya dengan warna biru-biru sedikit kehijauan (alias saya tonjokkin.. hehehe becanda ^^V). 

Namun, beranjak remaja ting-ting labil, kemampuan saya dalam bidang menggambar atau orat-oret tidak rutin diasah. Itu karena saat SMP saya mulai tertarik dengan yang namanya bisnis (baca: nyari duit hehe).. ya, bisnis-bisnisan. bermula gara-gara saya suka iseng baca-baca majalah bisnis dan buku bisnis ayah saya. Bener-bener asyik waktu itu, ada cerita-cerita orang sukses, strategi marketing, psikologi bisnis, filsafat bisnis, pembuatan brand, edukasi pasar, motivasi, inspirasi.. hal-hal seperti itulah yang memborbardir pikiran polos dan beriman (?) saya ini sejak SMP, ternyata, bisnis itu sangat memukau! kau kau kau kau.. (bergema ceritanya..).

Mulailah dari situ, timbul keinginan saya untuk menjadi pengusaha, waktu itu saya inget banget.. cita-cita saya adalah: 'Menjadi Pengusaha Muslim Terkaya Se-Dunia', terlalu muluk dan ketinggian yak? Yah.. namanya juga anak SMP, masih labil.. wajar.. tapi sekarang saya malah bersyukur waktu kecil hidup dalam kemulukan alias ke-lebay-yan. Jadi inget pesen seorang guru, "Bikin cita-cita itu yang tinggi.. kalau bikin target itu kalau maksimal 100 ya bikin 100, jatoh-jatoh minimal ke 80, kalau dapet 70 juga kan masih bagus.. jangan bikin cita-cita itu rendah, target cuma 40.. jatoh-jatoh 20, bahkan 0! Jadi orang rendahan kamu kalau kayak begitu!"

Dengan semangat dari cita-cita saya yang lebay itu. Mulailah saat SMP saya berbisnis kecil-kecillan. Terinspirasi dari hal-hal yang saya baca tentang bisnis dan minat saya dalam bidang kreatif, saya pun memberanikan diri untuk langsung terjun payung ke dunia bisnis, tidak hanya diam menjadi pengamat yang bawel.

Awal bisnis-bisnisan itu saya inget banget, saya membuat baju jaring-jaring untuk kelas saya, bikin di Bandung. Di sini saya banyak kena tipu oleh calo.. tuh calo ngambil untung besar banget, saya waktu itu dapet capeknya doang. Yaa.. pengalaman pertama, namanya juga anak SMP, gampang di-bego-in.. untung aja saya tidak surut semangat sehabis dibegoin gitu, tetep jalan terus.. jalan terus dengan kebegoannya sampai sekarang.. hehe..

Sebenarnya, jika ditilik, dua hal itulah, yaitu Kreatif dan Bisnis yang akhirnya mendekatkan diri saya dengan dunia Industri kreatif. Memang benar apa kata orang-orang bijak, apa yang kita sukai dan pikirkan pasti akan mendekat ke kita juga, hukum alamnya seperti itu. Contoh, karena suka gambar, akhirnya saya kenal dengan yang suka gambar juga, lalu dekat dengan majalah-majalah desain, forum desain, orang-orang kreatif dan banyak lagi. Karena suka bisnis, saya pun kenal dengan para pebisnis, para marketer, para MLM-ers, para Guru-guru yang mengajarkan cara kaya, buku-buku bisnis, seminar-seminar bisnis, dan lain-lain. Seperti magnet, semua itu mulai menyelubungi diri saya.

Sebenarnya, saya belum tahu spesifikasi saya adalah pengusaha dalam bidang apa. Saya cuma tau, saya ini berbisnis serabutan (soalnya pernah jualan coklat, burger, kaset murottal, minyak wangi, dll).. tapi saya sadar kalau saya lebih sering berbisnis yang berhubungan dengan desain ataupun dunia kreatif. Tahun 2009 saya membaca sebuah buku yang berjudul 'Jualan Ide Segar' karangan Mas Arief Budiman dari Petak Umpet Advertising, beliau bilang bahwa orang-orang yang berbisnis dalam bidang kreatif disebut CreativePreneur, gabungan Creative dan Entrepreneur.


Creativepreneur berbisnis dengan menjual ide, yaitu bahan baku gratis yang tak akan pernah habis. Para pebisnis kreatif tidak perlu jago ngitung, ke kantor pun boleh pake sarung. Setelah membaca itu, saya pun merenung, tafakur, uzlah, dan akhirnya saya menemukan siapa saya (jejeeenngg!), Maula: "Pengusaha Muslim Kreatif terkaya Se-Dunia dan selalu mengutamakan Akhirat agar Allah selalu dekat". HAHA! itulah saya.. sampai sekarang pun masih lebay.. mempunyai cita-cita yang amat tinggi.. tapi biarlah, saya suka dengan diri ini yang menggantungkan cita-citanya setinggi apapun dan nggak takut sama resiko yang bakal dateng, karena saya yakin bahwa: "Resiko itu adalah bagian dari masalah, dan masalah itu adalah selimut dari prestasi! Semakin banyak masalah, semakin banyak prestasi!".  

Walau saya masih seuprit dalam bidang creativepreneur, namun saya nggak boleh ciut atau kalah dalam hal nyali. Sekarang ini memang saya belum menjadi apa-apa atau siapa-siapa, yang saya punya hanya mimpi, mimpi, dan terus mimpi... dan tentunya tak akan pernah lupa.. sandaran utama saya selama ini, Allah, Allah yang selalu menguatkan saya.. "Jangan kau katakan.. 'Ya Allah, masalahku sangat besar!'.. tapi katakanlah.. 'Wahai Masalah.. Allahku Maha Besar!'..".. itulah pegangan yang menguatkan saya selama ini.

Saya merintis bisnis dalam bidang kreatif yaitu awalnya lewat sebuah Studio Design bernama bitFROST Studio. Banyak hal yang saya dapat dari sini, bitFROST Studio terbentuk dari keisengan 3 orang remaja labil, yaitu saya, fahry, dan Indra.. awalnya kami hanya ingin menambah uang saku. Bermodal uang sekitar 2 juta dari memenangkan juara 1, 2, dan 3 sebuah lomba, kami pun memulai bitFROST Studio ini. Sungguh luar biasa, saya tidak menyangka.. bitFROST Studio telah membawa saya kemana-mana, baik itu tentang pengalaman yang amat menyenangkan maupun amat menyedihkan.


Di bitFROST Studio, saya belajar tentang arti sebenarnya dari sebuah proses.. memang kadang menyakitkan.. tapi, sungguh.. jika kita telah merasakan proses maka diri kita akan semakin berkualitas dan akan mampu memahami hakikat nasi, maksudnya hakikat nasi? maksudnya.. kita tidak akan melihat nasi sebagai nasi tok.. tapi kita akan tahu bahwa di balik nasi itu ada petani, sawah, mesin gabah, truk angkut, kuli angkut, pedagang pasar, tawar menawar, perjuangan seorang ayah, cuci beras, keikhlasan seorang ibu, menanak nasi, sampai akhirnya nasi itu siap kita makan. Itulah proses.. siapa yang sudah mengenal hakikat proses.. maka Allah akan membuat kita merasakan arti syukur yang sebenarnya. Sebenar-benarnya bersyukur.

Sekarang ini, bitFROST Studio sedang vakum sebentar. Akhirnya, saat ini saya mencoba bisnis kreatif dalam bidang lain, saya mengambil tema bisnis yang tak jauh dari pengalaman saya: Kaos, desain, clothing, dan sablon. Dimulai dengan teman saya yang bernama Ahmad Zaky menceritakan keinginannya untuk membuat sebuah distribution store, saya, Ridho dan Zakypun bekerja sama dalam mebuat sebuah Distribution Store di daerah Kelapa 2 Depok, MOTION Distro namanya. Walau berbentuk sebuah Distro, namun MOTION tidaklah seperti distro-distro lainnya.



Konsep yang akan kami bawa berbeda dengan yang sudah umum, kami tidak mau latah dengan distro-distro yang sudah banyak bermunculan bagai jamur dan terlihat konsep yang mereka bawa hampir sama, tidak ada perbedaan. Kami harus berbeda. Kami tentunya juga harus belajar dari distro-distro yang sudah besar, ingin besar maka belajarlah dengan yang besar pula. MOTION pun akan merambah ke dunia clothing.. ya, ini impian kami, MOTION.. sang bayi yang bermimpi ingin ke bulan. Mimpi dan terus bermimpi.. saya selalu yakin, dengan bermimpi MOTION akan maju, maka InsyaAllah pasti akan terjadi. Seperti kata Arai dalam buku Sang Pemimpi, "Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu".

Saya menyadari, dengan diri ini yang banyak sekali kekurangan, maka ke depannya saat proses dalam menjalani impian dan mimpi ini, maka saya akan bertemu resiko-resiko, hambatan-hambatan, dan tantangan-tantangan. Semua itu pasti akan hadir dari orang lain dan tentunya dari dalam diri saya sendiri, ya.. hal yang utama adalah saya harus mengalahkan diri saya sendiri.

Sebenarnya, sangat banyak alasan saya untuk menyerah ataupun mengeluh, entah itu karena kondisi badan saya yang lemah disebabkan penyakit, dana yang tidak mencukupi, kekurangstabilan emosi dan jiwa saya, dan masih banyak lagi.. namun itulah, semua itu manusiawi, semua orang merasakan hal tersebut walau dalam kadar yang berbeda-beda.. disitulah dibuktikannya, apakah kita LAYAK untuk diberikan kesuksesan?, apakah kita bisa melawan alasan-alasan yang masuk akal itu? karena.. orang besar selalu melakukan hal yang tidak masuk akal.. itulah kenapa mereka bisa mengalahkan alasan-alasan yang masuk akal itu. Resapilah kata-kata ini: "Orang yang paling sering mengeluh adalah yang paling sering dikeluhkan". Maka saya berusaha untuk menjadi orang-orang yang solutif, orang-orang yang tidak masuk akal, orang gila, keluar jalur, 'sesat', agar diri ini bukanlah yang sering dikeluhkan.. berharap selalu kuat dalam menjalani proses yang amat pahit ini.. kenapa proses itu pahit? karena hasilnya akan sangat manis. :) 

Dari sinilah saya banyak belajar, untuk menjadi orang besar itu kadang harus menyingkirkan hal-hal manusiawi dalam diri kita.. cobalah sekali-kali, pikirkan bahwa dirimu itu spiderman, superman, atau tokoh-tokoh yang kau idolakan. Pikirkan bahwa kita memang benar-benar bisa terbang, bisa mengeluarkan laser, ataupun mempunyai mata tembus pandang. Inilah trik yang sering saya pakai sehingga dunia ini tidak datar begitu saja, membuat dunia penuh dengan gagasan dan ide, membuatnya begitu ajaib.. sehingga, di saat orang lain sedih kita bisa tertawa dan di saat orang lain tertawa kita bisa sedih, kita bisa menciptakan perasaan sesuai apa yang yang kita inginkan, ajaib kan?.

Inilah, tentang mimpi saya, tentang bisnis saya, tentang dunia kreatif saya. Saya sadar saat ini saya adalah ulat yang belum menjadi kepompong, bukan siapa-siapa.. namun saya adalah seekor ulatyang  berharap banyak nantinya bisa menjadi kupu-kupu yang indah. Kupu-kupu yang dapat menenangkan hati-hati yang gelisah, kupu-kupu yang dapat merubah cemberut menjadi senyum. Semoga saya akan menjadi seperti itu. Kupu-kupu, bawalah mimpi-mimpi saya ke Tuhanku.. Ya Rabb.. terimalah mimpi-mimpi saya..



Depok, 4 September 2010
Muhammad Maula Nurudin Al-haq
~Dalam hari-hari akhir Ramadhan, makin banyak tantangan yang saya dapatkan. Bukan untuk menyerah, memalaskan diri, atau mengeluh dan berlari. Semoga tulisan ini dapat membuatku makin bersemangat dan kembali bersahabat dengan mimpi-mimpiku.Mimpi.. gandenglah tanganku..

*Jika berkenan, silahkan di-share/dibagikan ke sahabat-sahabat yang lain.. semoga menjadi tali penyambung api semangat bagi para pemimpi.. :)

If you have enjoyed this entry. Please feel free to bookmark it using your favorite social bookmarking site

2 comments: